Bagaimana Cara Memeriksa Akurasi Informasi?

Setiap saat informasi selalu beredar di sekitar kita, informasi itu bisa berupa kebenaran tetapi juga ada yang berupa kebohongan. Oleh karena itu kita harus bisa memilih dan memilah serta meneliti kebenaran sebuah informasi.

Berikut ini saya kutipkan berita dari www.detik.com mengenai jatuhnya pesawat Adam Air dalam perjalanan dari Surabaya ke Manado. Salah Info AdamAir, Pejabat Hati-hati Bicara Hingga HP Mati Shinta Shinaga - detikcom Jakarta - Jika sebelumnya informasi jatuhnya pesawat AdamAir mengalir deras dan mudah diperoleh dari para pejabat, kini tidak lagi. Mereka terkesan berbicara hati-hati, bahkan ada yang mematikan HP. Pencarian jatuhnya AdamAir dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado berlanjut pada Rabu (3/1/2007) pagi ini. 

Namun untuk mendapatkan konfirmasi mengenai pergerakan personel pencari lumayan lebih sulit dari hari sebelumnya. Salah info mengenai lokasi yang terjadi Selasa kemarin bak tamparan keras dan memalukan. Penyebutan lokasi jatuhnya AdamAir di Desa Ranguan, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, hingga ditemukannya 90 jenazah dan tinggal dievakuasi, menjadi suatu kesalahan fatal.

Tim SAR yang terjun ke lokasi tak menemukan apapun. Padahal sebelumnya, emergency locator beacon (elba) yang tertangkap radar mengindikasikan lokasi kontak hilang pesawat Boeing 737-400 dengan nomor KI 574 di Rantepao, Tanatoraja, Sulsel. Versi elba lain menyebutkan lokasinya di Majene, Sulbar. 

Dalam jumpa pers Selasa malam, para pejabat minta maaf atas informasi yang salah. Dan pada Rabu pagi, HP mereka tidak bisa dikontak. HP Danlanud Hasanuddin, Marsekal Utama Eddy Suyatno, yang mengepalai tim pencarian, tidak aktif. HP Menhub Hatta Rajasa juga tidak aktif pagi ini. Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Arief Budi Sampurno yang ponselnya dihubungi malah dialihkan ke ajudan. "Bapak masih di kamar, pukul empat pagi baru tidur," kata sang ajudan. Kalaupun ada pejabat yang mengangkat ponselnya, bicaranya pun terkesan sangat hati-hati dan seadanya.

 Tak lagi berapi-api seperti sebelumnya. Kapolda Sulsel Irjen Pol Aryanto Boedihardjo yang 'bersedia' dihubungi hanya menjelaskan pencarian dilakukan pihaknya di tiga kabupaten, yakni Majene, Mamasa, dan Polewali Mandar di Sulbar. Dirjen Perhubungan Udara Dephub M Iksan Tatang yang didesak mengenai spekulasi lokasi maupun sabotase, mengelak berkomentar. "Nggak bisa sembarang bicara," pungkasnya. (sss/aba)